Senin, 23 Mei 2016

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling


A.   Hakikat (Pengertian, Fungsi, Peranan, Keuntungan, Kelemahan, Penerapan, Penggunaan) teknologi informasi dan komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling.
Sebelum membahas pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bimbingan konseling secara khusus terlebih dahulu diperlukan pengertian mengenai teknologi informasi dan komunikasi.
a.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
TIK merupakan dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses. Penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan dan pengolahan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentrasfer data dari prangkat yang satu dan lainnya. Jadi teknologi informasi dan komunikasi adalah seperangkat alat yang dapat membantu bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.[1]
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputerisasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon rumah, TV, peralatan rumah tangga   elektronik,dan telepon genggam dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat bantu dalam penyelesaian tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

b.    Pengertian bimbingan dan konseling.
Shertzer dan Stone , mengartikan bimbingan sebagai “a process of helping an individual to understand himself and his world ” artinya proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Selanjutnya, bimbingan dapat diartikan sebagai “proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal”( Sunaryo, 1998:3).
Selanjutnya Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia dapat sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.[2]
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada klien yang membutuhkan dalam pengentasan permasalahan yang dihadapi serta mendapatkan solusi dengan pemanfaatan multi media TIK dalam merancang,mengolah serta mengembangkan program bimbingan dan konseling maupun mengolah data.
c.    Fungsi dan peranan TIK dalam bimbingan konseling.
Dalam dunia pendidikan yang semaikin berkembang saat ini kita telah dikenalkan denan banyak aplikasi-aplikasi media pembelajaran berbasi TIK, mulai dari penggunaan media internet, aplikasi belajar, power point. Berbicara tentang penggunaan TIK sebagai media layanan dalam bimbingan dan konseling tidak jauh berbeda dengan TIK sebagai media pembelajaran pada umumnya yaitu tentang bagaimana seorang tenaga pendidik dalam memanfaatkan media TIK sebagai fasilitas dalam pengoptimalan tujuan dan program layanan bimbingan dan konseling.
Teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan umum dalam bimbingan konseling yaitu:
1.    Publikasi
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK serta implementasi layanannya.
2.    Pelayanan dan Bantuan
Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi. Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk menciptakan layanan yang lebih kreatif dan inovatif,  Misalnya penggunaan media power point dan video dalam melakukan bimbingan kelompok sesuai dengan jenis masalah yang ingin diselesaikan.
3.    Pendidikan
Informasi yang diberikan melalui sarana teknologi informasiI ini mengandung unsur pedidikannya.Misalnya layanan BK berbasis website yang menyajikan beragam tema tentang pengembangan pendidikan karakter. Layanan bimbingan konseling juga dapat dilakukan dengan cara, sbb:
a.      Konseling melalui telepon
Kemudahan pengaksesan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang mengikuti tatanan kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cepat, luas, dan mudah diakses oleh konseli. Dewasa ini, tentunya banyak masyarakat yang sudah memiliki telepon genggam. Bahkan anak sudah bisa mengoperasikan telepon genggam yang biasa disebut HP (Handphone). Hal ini memudahkan ketika konselor dan konseli tidak bisa bertemu secara langsung dna tetap bisa saling berkomunikasi dengan klien. Konseling melalui telepon biasanya disebut konseling telepon. Dalam konseling melalui telepon tentu ada etika yang mengatur konselor seperti:
·          Gunakan bahasa yang sopan sesuai dengan kondisi klien
·          Gunakan suara yang lembut, volume yang rendah dan intonasi yang bersahabat
·         Dengarkan pembicaraan sampai selesai, jangan menyela kata-kata klien apalagi pada tahap awal pembicaraan
·         Mengembangkan perasaan senang dan berfikir positif tentang siapapun yang menelepon
·         Catat hal-hal yang perlu diperhatikan lebih
·         Memfokuskan pembicaraan guna mengefektifkan penggunaan media komunikasi
·         Selalu mengakhiri pembicaraan dengan kesiapan untuk melakukan hubungan komunikasi selanjutnya.
b.      Konseling melalui video phone
Lebih dengan sebutan video-phone counseling (VPC), merupakan bentuk lain dari konseling telepon namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi tambahan yang memungkinkan konselor dan klien saling mengenal dan “bertatap muka” melalui layar monitor (display). Konseling melalui video-phone lebih memungkinkan terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan konseli, dan dapat lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
c.      Konseling melalui radio dan televisi
Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat informatif atau advis, jarang hubungan konselor dan konseli mencapai taraf yang mendalam dan intensif.  Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana masalah konseli akan membatasi keleluasaan dan efektivitas konseling. Hal diatas dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System).

CMS secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan pada para pengunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Salah satu CMS yang dapat digunakan adalah Aura CMS dengan lisensi GPL (General Public License), open source/bebas dimodifikasi, asli buatan komunitas Indonesia, mudah dan murah serta berbahasa Indonesia. Layanan informasi sekolah yang dibangun dengan menggunakan Aura CMS akan bersifat dinamis, mudah digunakan, simple dan mudah dikelola serta memiliki ukuran file yang kecil. Aura CMS dapat online dalam waktu 1 jam pada server gratis yang banyak ditawarkan di internet. Dengan demikian Aura CMS direkomendasikan sebagai salah satu Content Management System yang dapat digunakan sebagai media layanan informasi pada bimbingan dan konseling disekolah

d.      Konseling melalui internet atau chating
Pelayanan konseling melalui fasilitas internet sudah dikenal dengan nama e-counseling (email counseling). Contoh proses konseling via internet antara lain:
·           Email therapy
Email counseling merupakan proses terapeutik yang didalamnya terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan konselor.  Karena esensi e-counseling terletak pada menulis, respon atau bantuan yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan.  Konseli pun tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang dihadapi, cukup dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang merupakan masalah.

Email merupakan cara paling baru dibandingkan dengan cara-cara yang lain untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui internet. Hal ini  tidak bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka (face to face), tetapi dapat  menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk memecahkan masalahnya meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu langsung dengan konselor.
·           Cyber counseling
Cyber counseling atau konseling maya merupakan penerapan teknologi ”jalan raya informasi” dengan memanfaatkan jasa teknologi itu seoptimal mungkin dengan tetap menjaga karakteristik konseling. Dengan demikian proses layanan bimbingan dan konseling dapat berlangsung lebih efektif dan efisian sejalan dengan tuntutan teknologi informasi dan komunikasi. Jalan raya informasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak lagi berupa sesuatu yang asing dan mahal akan tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Kini jasa internet dengan segala fitur-fiturnya telah sedemikian memasyarakat dan dirasakan cukup murah untuk dapat diterapkan. Hal yang harus diwaspadai adalah terkait dengan keamanan data, dampak-dampak negatif, penyediaan perlengkapan, dan sebagainya.

·           E-counseling
Istilah konseling online dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling yang dilakukan dengan alat bantu jaringan sebagai penghubung antara guru BK atau Konselor dengan konseli.

·           Video converence
Video adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai penerima gambar dan suara, sedangkan converence adalah diskusi antar pengguna teknologi informasi, baik melalui teks maupun perangkat multimedia. Jadi video converence adalah penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan interaksi berupa gambar dan suara. Dengan kata lain konferensi atau pertemuan melalui video. [3]
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Fungsi dan peranan TIK dalam bimbngan dan konseling sebagai sarana maupun media pengaplikasian program bimbingan konseling dalam dunia pendidikan. Semua hal ini dilakukan demi mencapai tujuan dari kegiatan bimbingan dan konseling sekolah. Untuk itu konselor harus mampu menguasai berbagai kompetensi dalam pemanfaatan TIK untuk melaksanakan program yang ada serta memanfaatkan TIK sebagai media mengelolah data dan informasi yang diinginkan.
d.    Keuntungan, kelemahan, penerapan serta penggunaan TIK dalam bimbingan dan Konseling.
Keuntungan TIK dalam bimbingan dan konseling diantaranya sebagai berikut ini :
·         Mempermudah konselor dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling.
·         Sebagai sarana atau alat untuk melakukan publikasi mengenai bimbingan dan konseling kepada masyarakat/publik.
·         Mempermudah konselor dalam pelaksaan layanan konseling kepada klien yang tidak memiliki banyak waktu untuk bertemu dengan konselornya.
·         Mempermuda konselor dalam pengelolahan data dan mencari informasi yang dibutuhkan.
Kelemahan TIK dalam bimbingan dan konseling yaitu :
·         Biaya pengoprasionalan yang dibutuhkan sangat besar
·         Perlu pemberian pelatihan kepada para konselor agar terampil dalam penggunaan TIK
·         Memerlukan keiklasan konselor dalam layanan non formal.
·         Pemanfaatan internet untuk tindakan yang negatif.
Penggunaan TIK dalam bimbingan dan konseling :
Komponen utama Sistem Teknologi Informasi yaitu:
1.    Hardware (perangkat keras),
2.    Software (perangkat lunak),
3.    Brainware (orang yang membuat, menggunakan dan memelihara sistem).


B.   Berbagai Jenis Media, Produk Dan Bentuk Pemanfaatan Teknologi Informasi An Komunikasi Dalam Bimbingan Dan Konseling.
Ø  Jenis media
Pada dasarnya media TIK sama halnya dengan media yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran. Adapun jenis-jenis media TIK yang digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yaitu :
·          komputer
Perkembangan perangkat komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap bulan muncul genre-genre baru dalam dunia computer.
·         Peralatan audio
Perkembangan peralatan audio saat ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Peralatan audio yang di pergunakan dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape recorder. Penggunaan tape recorder ini antara lain adalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali hasil-hasil yang diperoleh selama sesi konseling. Tape recorder membutuhkan kaset untuk bisa melakukan tindakan perekaman. Kaset memiliki pita magnetik yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi percakapan. 
·         Peralatan visual
Alat visual dapat bermacam-macam ragamnya seperti video player dan VCD/DVD player. Pada awalnya, penggunaan peralatan visual adalah dengan mempergunakan projector.[4]
Berdasarkan uraian diatas konselor dapat menggunakan media yang ada dalam pengembangan program, pelaksanaan layanan, pengolahan data dan informasi, dalam mencapai tujuan dari program bimbingan dan konseling.
Ø  Produk dan bentuk pemanfaatan
Pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan softwere. Ada beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada umumnya dan dikembangkan kedalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling diantaranya yaitu :
·         Presentase
Presentase merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan biasanya menggunakan sebuah computer dan LCD proyektor. Dalam hal ini kaitannya dengan bimbingan dan konseling presentase digunakan sebagai layanan informasi kepada siswa dalam mengentaskan permasalahan yang sedang dihadapi.
·         Demonstrasi
Demonstrasi biasanya digunakan untuk menampilkan sesuatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Dan video motivasi dalam pencapaian cita-cita.
·         Virtual experiment
Maksud dari virtual experiment adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan computer. Anak akan bisa melakukan beberapa experiment dengan memanfaatkan software virtual.
·         Kelas virtual.
Maksudnya adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web.[5]

Produk TIK dalam bimbingan dan konseling :
            Adapun bentuk produk TIK dalam bimbingan dan konseling yaitu :
·         e-Guidance & Virtual career development
·         software berbasis Delphi 7
·         software analisis tugas perkembangan berbasis computer
C.   Trend dan isu dari aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam layanan bimbingan dan konseling.
Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesuaikan dengan kemajuan agar tidak terjadinya ketimpangan serta ketinggalan dalam mengikuti perkembangan zaman. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput dari sentuhan peningkatan peran TIK.
Upaya komputerisasi pelayanan bimbingan konseling sudah mulai dikembangkan beberapa tahun terakhir. Di kancah internasional, beberapa jurnal ilmiah telah membahas tentang hal ini. Beberapa judul jurnal ilmiah seperti “A School Counseling Program CD-ROM To Foster Family Midle School Engagement telah mengulas bagaimana penggunaan media berbasis CD-ROM untuk membantu permasalahan keluarga. Dalam judul lain “e-Guidance & Virtual career development dimana ide utamaya adalah meberikan pelayanan bimbingan karier untuk mengembangkan karier dengan bantuan media ICT. Selanjutnya dalam “ICT for Counseling and Careers Guidance Services , dijelaskan bahwa pemanfaatan ICT dapat membantu konselor dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan karier bagi klien. Selain itu masih banyak lagi jurnal tentang bimbingan dan konseling yang membahas tentang pemanfaatan ICT untuk membantu proses pelayanan bimbingan konseling yang lebih baik.
Di Indonesia, ada beberapa judul yang juga membahas tentang pemanfaatan ICT dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dalam sebuah disertasi yang disusun oleh Hartono (2009) dengan judul “Efektivitas Bimbingan Karier Berbantuan Komputer Terhadap Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Siswa SMA” yang juga telah mengembangakan software berbasis Delphi 7 yang diberi nama PLABK-SMA yang bisa dijadikan sebagai alat bantu dalam melaksanakan bimbingan karier untuk meningkatkan kemadirian siswa dalam mengambil keputusan yang terkait dengan pilihan karier yang akan dipilih oleh siswa. Dalam hasil penelitian lain yang disusun oleh Nur Hidayah dan Triyono (2009) telah mengembangkan konseling kolaboratif berbasis ICT dimana digunakan media ICT dengan dikolaborasikan model konseling yang telah ada untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling . Sebelumnya Agus Triyanto (2006) juga telah memberikan konsep aplikasi komputer untuk pelayanan bimbingan dan konseling .
Di pertengahan tahun 2007 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meluncurkan software analisis tugas perkembangan berbasis komputer yang diberi nama ATP. Software ini dirancang untuk tiga jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi dengan memakai dasar teori tugas perkembangan di masing – masing jenjang pendidikan. Tidak hanya UPI, program pendidikan profesi konselor (PPK) Universitas Negeri Semarang yang digawangi oleh para mahasiswanya juga mulai menyusun dan meluncurkan software analisis psikologis manusia serta instrumen berbasis media komputer yang diharapkan mampu mmambantu proses pelayanan bimbingan dan konseling. Software yang dimaksud adalah aplikasi pengolah dan analisis sosiometri, DCM, AUM PTSDL serta self esteem dan locus of control berbasis microsoft excel yang dibuat dan dikembangkan oleh Akhmad Rifa`i dan Mastur sebagai mahasiswa PPK Unnes angkatan kedua. Selain itu sebagai salah satu produk disertasi Hartono (2009) juga menghasilkan software analisis baru yang diberi nama PLABK-SMA yang berfungsi membantu konselor dalam melaksanakan bimbingan karier pada siswa SMA.
Secara khusus dalam konteks bimbingan karir, upaya pemanfaatan ICT telah mulai dirilis sejak awal tahun 1998. Diawali oleh penelitian untuk disertasi dari John Fannin Leckie (1998) dengan judul “The Effect Of A Computer-Assisted Career Guidance Program And A Vicarious Experience On Career Decision-Making Self-Efficacy” telah berhasil mengungkap bahwa bimbingan karir berbantuan komputer dapat meingkatkan penilaian seseorarang akan keberhasilan karir yang telah dipilih. Kemudian dilanjutkan oleh Sampson dari The Florida State University (2000) dengan judul penelitian “Computer-Assisted Career Guidance: Ethical Issues Bibliography”. Di Indonesia upaya pemanfaatan teknologi untuk bimbingan karir telah dimulai oleh Hartono (2009). Dalam disertasinya yang berjudul “Efektifitas Bimbingan Karir Berbantuan Komputer Terhadap Kemandirian Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Surabaya” yang dilakukan di Surabaya, telah berhasil memanfaatkan media ICT yaitu komputer untuk membantu siswa untuk meningkatkan kemandirian pengambilan keputusan karir. Selain itu dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Zamroni (2011) di SMA 1 Gebog Kudus menunjukkan bahwa, pemanfaatan TIK dapat pula membantu meningkatkan kematangan karir siswa.[6]
Upaya-upaya semacam ini harus tetap dikembangkan guna meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling terutama dalam ranah pendidikan formal sebagai lahan utama bimbingan dan konseling. Dengan dukungan sistem serta managemen instansi pendidikan yang kuat, niscaya TIK akan menjadi faktor penunjang yang akan mempengaruhi secara signifikan tercapainya optimalisasi potenti peserta didik serta peningkatan kemandirian peserta didik melalui layanan bimbingan dan konseling.











DAFTAR PUSTAKA


Agung Primadika, 2015.“ Fenomena Pemanfaatan TI Bagi BK. http://aprimadika.blogspot.co.id/. Diakses 08 April 2016.


https://julisugiatibk34.wordpress.com/2015/05/05/tik-dalam-bk/ . Diakses,10 April, 2016.



[2] http://desipranaja.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
[3] Agung Primadika, 2015. “ Fenomena Pemanfaatan TI Bagi BK. http://aprimadika.blogspot.co.id/. Diakses 08 April 2016.
[4] http://iwulan.blogspot.co.id/2012/02/media-pembelajaran-berbasis-tik.html
[5].https://books.google.co.uk/books?id=vIN6BwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false. Diakses, 12 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar